Pernahkah kalian berpikir untuk menggapai sebuah angan dan cita-cita apalagi menjadi mahasiswa di sebuah universitas ternama di Indonesia, Universitas Gadjah Mada? Ya, saya berpikir juga bahwa setiap orang memilikinya. Apa yang harus kita lakukan? Berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa? Atau melakukan sesuatu untuk mencapai hal tersebut agar angan dan impian tersebut dapat tercapai? Sedikit pertanyaan kecil telah menyentil telinga saya yang pada kala itu hanya menggantungkan sebuah angan dan cita-cita tanpa harus bersusah payah mendapatkannya.
“Buat apa kamu kuliah jauh-jauh tapi kamu tidak memiliki siapa-siapa disana? Siapa yang akan memberi kamu makan? Siapa yang mau merawat kamu?”
Gertakan kecil dari orang tua yang saya anggap sebagai sebuah sentilan ini ternyata membawa dampak yang begitu besar. Kemudian saya mulai berpikir ada benarnya atas pertanyaan tersebut. Apakah salah? Mungkin pada saat itu orang tua saya hanya melihat bahwasanya saya hanyalah seorang anak laki-laki berbadan kecil, kurus, yang tidak bisa hidup sendirian.
Senin, 9 Mei 2016
Beberapa bulan yang lalu diumumkan hasil dari penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Detik demi detik, waktu demi waktu terasa sangat lambat pada saat itu. Mungkin saja ini hanya rasa cemas dan gugup yang menyelimuti saya ketika menunggu hasilnya? Atau mungkin ada faktor lain yang membuat saya begini?
Jam telah menunjukkan pukul 10.00 WITA, saya memainkan laptop tiada hentinya hanya untuk mengecek kembali tentang informasi penerimaan mahasiswa baru atau hanya sekedar menghibur diri dari rasa bosan. Web demi web, satu per satu, ternyata hasilnya nihil. Rasa bosan saya tetap menyelimuti keadaan saya saat itu karena tujuan saya adalah hasilnya. Bisa dibilang hal yang saya lakukan adalah membuang-buang waktu. Tidak ada hal produktif yang bisa saya lakukan pada saat itu. Hanya bisa diam, berdoa, dan pasrah akan hasil yang akan diumumkan.
Jam 14.00 WITA, saat semua keluarga berkumpul menjadi satu di dalam ruangan. Menunggu dan berharap-harap cemas akan hasil yang akan saya dapatkan. Saya sudah stay di depan laptop sejak tadi. Pelan-pelan saya membuka web penerimaan mahasiswa baru, log-in ke dalam web tersebut dan…….Apa hasilnya?
Deg…Deg…Deg….hasil yang bukan main mengejutkannya. Apakah ini suatu pertanda? Apakah ini yang akan menentukan bagaimana saya ke depannya? Apakah ini yang menentukan jalan hidup saya di kemudian hari?
sumber: pengumuman.snmptn.ac.id
Haru bercampur bahagia menyelimuti kami satu keluarga. Bahkan saya sendiri pun meneteskan air mata di dalam pelukan Ibu. Bukan, bukan tentang bagaimana saya senang karena diterima di sana. Perasaan senang itu pasti ada, bahkan rasa senang itu seolah-olah menguasai suasana dalam satu keluarga. Akan tetapi, ada satu pertanyaan kecil mulai terlintas dalam benak saya. Pertanyaan tersebut adalah “Apakah aku akan kuat apabila aku harus merantau dan hidup sendiri tanpa mereka (ibu dan bapak)?” Ya, pertanyaan itu ibarat ombak yang selalu bergerumul dengan pantai, memenuhi segala pikiran saya.
Senin, 25 Juli 2016
Hari baru akan saya mulai dari sini. Proses pendaftaran ulang telah selesai, mencari tempat tinggal, dan mencari hal-hal atau keperluan lain juga telah terlaksana, Tinggal menjalaninya. Ya, saya hidup kini di tanah dimana orang-orang cerdas telah lahir, di tanah dimana orang-orang menyebutnya sebagai Kota Pelajar, yaitu Yogyakarta.
Saya melakukan kegiatan hari-hari seperti biasanya. Melakukan aktivitas seperti halnya saya melakukannya ketika di Bali. Jadi, tidak ada sesuatu yang menarik untuk diceritakan, bukan? Membersihkan kos, membeli barang-barang, bertemu ibu kos, dan begitu seterusnya. Apakah menarik?
Ah, tapi tunggu. Ada satu yang menarik. Pom-pom! Menyisir pom-pom agar terlihat mengembang dan merupakan salah satu atribut yang harus dibawa ketika PPSMB Palapa-2016. PPSMB Palapa-2016? Apa sih itu? Jadi, PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru) merupakan bagian dari proses pendidikan Universitas Gadjah Mada yang berorientasi pada nilai-nilai luhur dan jati diri Universitas serta mengedepankan sikap sebagai intelektual yang mengandalkan kecerdasan berpikir, kedewasaan dalam bertutur kata dan bertindak, anti kekerasan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila1
Memang benar, ajaib! Pom-pom yang semula terlihat kaku dan tidak mengembang akhirnya mau mengembang dan bisa menjadi bagus. Hal ini dibuat karena akan digunakan ketika menyanyikan lagu Anthem PPSMB “Sinergi dalam Harmoni”
Senin, 1 Agustus 2016
Alarm telah berdering pukul 04.00 WIB. Rasa dingin dan ngantuk masih menyelimuti badan saya saat ini. Tak ingin rasanya melepas semua. Tapi sayang, semua harus saya lakukan. Kenapa begitu?
Ya, hari ini, tepat pada hari Senin, 1 Agustus 2016 adalah hari pertama saya mengikuti kegiatan PPSMB. Berbagai atribut dan penugasan telah saya lakukan jauh sebelum kegiatan dimulai pastinya. Bangun pagi, sarapan, dan berangkat ke kampus dengan rasa senang dan berseri-seri. Bagaimana tidak, seorang mahasiswa. Ya, mulai saat ini saya sudah menjadi mahasiswa. Celana hitam kain, sepatu hitam, dan baju putih lengan panjang dengan dasi yang mengikat dileher telah menjadikan saya seorang Gadjah Mada Muda 2016 atau biasa disingkat menjadi Gamada2016.
PPSMB Palapa hari ke-1, saya berekspektasi bahwa akan ada momen dimana senior menggojlok para juniornya dengan kekerasan, berlari-lari mengelilingi lapangan sekian puluh kali, atau bahkan bermain fisik. Ya, pikiran yang aneh, tapi menggeluti pikiran saya saat itu. Tapi nyatanya? Semua diluar ekspektasi! Mulai dari baris berbarisnya, hingga semuanya. Tidak ada satu pun ekspektasi yang menurut saya akan terjadi. Semua bersih! Semua aman terkendali, dan tentunya mendidik.
Acara PPSMB ini diawali dengan posisi baris berbaris untuk mempersiapkan semua Gamada2016 agar tertata dengan rapi di dalam Lapangan Pancasila yang tentunya sudah dibentuk dan diurutkan sesuai gugus masing-masing. Gugus Wreksodiningrat-3! Yeah!. Gugus yang memperkenalkan saya dengan teman-teman yang baru, yang memiliki banyak perbedaan. Yang berasal dari berbagai tanah kelahiran, dan itu membuat kami semakin menjadi Indonesia. Kemudian tiba tiba, dengan eloknya sebuah pesawat membawa tulisan “Selamat Datang Gadjah Mada Muda 2016” meluncur tepat di atas kepala kami. Membuat merinding, bukan? Bahkan saya sendiri melihatnya seperti tidak percaya. “Benarkah?” “Astaga, ini benar benar istimewa” dan berbagai ekspresi lain yang bisa saya ungkapkan saat itu ketika melihat pesawat yang melintas di atas sana. Saya berpikir bahwa pesawat tadi hanya sekedar melintas, tapi ternyata……..salah. Apa yang saya pikrikan salah. Mereka menampilkan aksi dengan cara menerjunkan para penerjun yang sekitar 10 orang dalam 1 ronder terjunan. Ada yang membawa bendera merah putih, bendera sponsor, dan segala macam. Benar-benar menarik! Saya hanya bisa melongo melihat aksi-aksi yang ditampilkan tersebut.
Kemudian diikuti oleh acara pidato dan sambutan-sambutan dari Rektorat serta jajarannya dan juga Bapak Ganjar Pranowo yang kemudian disusul oleh penampilan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Apa yang bisa saya lihat karena saya mendapatkan tempat yang sekiranya paling belakang dan hanya bisa mendengar tanpa melihat apa yang terjadi di depan. Hanya bisa melihat sekilas aksi-aksi yang ditunjukkan melalui layar yang terpasang disana.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi di dalam kelas yang dibantu oleh co-fasilitator atau kami akrab menyebutnya sebagai cofas. Materi yang diberikan pun juga sangat mendidik. Mulai dari pengenalan kampus, fasilitas kampus, rambu-rambu di dalam kampus, dan juga hal lainnya seperti ice-breaking juga diselipkan ke dalam materi. Sehingga kami para Gamada2016 tidak merasa bosan akan materi yang diberikan.
Photo by: Aulia Ayub (Cofas Wreksodiningrat-3)
Foto diatas diambil ketika telah selesai mengikuti acara kegiatan PPSMB Palapa hari ke-1, kami gugus Wreksodiningrat-3 mendapat kelas di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik yang mana untuk menjangkaunya memerlukan tenaga ekstra dan semangat yang tinggi. Tapi semuanya musnah, rasa kantuk dan lelah benar-benar hilang saat saya berkumpul dengan gugus Wreksodiningrat-3. Bagaimana tidak, semuanya mengikuti kegiatan dengan riang dan ceria. Tidak ada keluh kesah yang saya dengar dari mulut mereka. Tentunya membuat saya juga semangat mengikutinya.
Selasa, 2 Agustus 2016
Hari pertama telah berlalu, seperti biasa, rasa dingin dan kantuk dengan senangnya mengerumuni badan ini. Rasanya ingin melanjutkan tidur saja. Tapi saya tidak semalas itu. Mandi, sarapan, dan berangkat lagi adalah hal yang saya lakukan. PPSMB Palapa hari ke-2 akan segera dimulai. Pada hari ini saya berekspektasi bahwa acara akan berjalan seperti kemarin. Pemberian materi yang asik, konsumsinya yang lezat, dan tentunya semangat para cofas di dalam memberikan materi tersebut.
Materi hari kedua tidak jauh berbeda dengan ahri pertama. Materi kali ini lebih banyak untuk berdiskusi antara kelompok dengan kelompok atau individu dengan individu. Hal-hal yang positif dapat kami petik dari kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana hari ini.
Seiring berjalannya waktu, detik demi detik suasana di dalam kelas telah kita lewati bersama. Rasa lelah mulai datang menghampiri para Gamada2016 yang melakukan PPSMB hari ke-2. Pukul 16.00 WIB telah tiba, sudah waktunya bagi kami dan yang lainnya untuk pulang dan beristirahat yang akan dilanjutkan esok hari dengan PPSMB di Fakultas masing-masing.
Beberapa cuplikan suasana saat kegiatan PPSMB Palapa Hari ke-2 di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi:
Photo by: Aulia Ayub (Cofas Wreksodiningrat-3)
Leave a Reply